PUISI KITA

Satu abad perjalanan waktu berlalu telah menetes kenangan pilu dan sendu Ummat Islam diberbagai pelosok terus digilas, dilibas, serta ditumpas mereka diburu, disiksa bahkan ingin dimusnahkan Darahpun terus mengalir, merambah, melimpah, membasahi bumi Allah Tak terkecuali dinegara kita sekalipun... Di negeri yang mayoritas muslim Mereka mujahid-mujahidah, pejuang, da'i-da'iah Dianggap sebagai perong-rong kedudukan dan kekuasaan Namun yakinlah di balik semua itu Fajar kebangkitan mulai tampak, Cahaya kemenangan terus merebak, Menebar dan menancap tegar di seluruh bumi Allah Gaung kebangkitan Islam tak mungkin terbendung lagi Kesedihan, kesenduan, pilu menjadi sumber kekuatan untuk menusuk Qolbu para penghasung kebangkitan Islah Bainal Muslimin menjadi agenda utama dengan menyamakan fikroh dan langkah menjalin ukhuwah meniti Islam kaffah Untuk itu kami hadir di tengah ummat dengan satu tujuan memberdayakan dakwah menuju Khairoh Ummah

Minggu, Januari 20, 2008

PANDAI BERBICARA DAN CERDAS DALAM BERPIKIR

Inilah kami sebagai prajurit dakwah cendikiawan, yang siap menantang gelombang kedzaliman dan merentas arus kemunkaran. Inilah kami mahkota bunga berduri yang berwibawa di hadapan zaman terkini.
Telah beberapa bulan kami berjalan dan telah pula kami mengenal macam keberagaman. Kami sadar itu adalah anugerah terindah yang pernah kami miliki. Pola pikir yang beragam dan metode amal yang mewarnai. Bukankah semua keberagaman adalah indah, kelebihan yang senantiasa ada pada setiap jama'ah?
Banyak hal yang kami dapat dari pekerjaan besar ini, kami mulai pandai berbicara ,kami mulai cerdas dalam berpikir. Dewasa dalam menentukan sikap, dan sabar menghadapi masalah.
Satu hal yang seharusnya kita sadari adalah bahwa sudah saatnya kita mengembangkan inisiatif diri sebagai salah satu perangkat amal. Yang menjadikan amal sempurna dipandang dan nyaman dirasakan. Kesempurnaan dan Kenyamanan pun tak berharga jika tak didukung pada sikap aktif, kreatif, dan kerja nyata. Maka inilah kami yang telah merasakan semua itu di dalam AL HIKMAH FAIR.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Al Hikmah Fair adalah big sacrifice, di mana kami semua mencurahkan pikiran, tenaga, waktu, dan financial dalam mewujudkannya. Dari sanalah kami memperoleh keluarga baru yang saling mendukung dan suasana yang senantiasa melengkapi kekurangan yang ada di setiap individunya. Hanya satu hal yang terkadang kami lupakan, betapa berharganya itu sehingga kami hanya meletakkannya di atas telapak tangan tanpa kami genggam erat ia. Sehingga kami khawatir akan tiupan angin yang dapat membawa dan menerbangkannya.
Tapi inilah kami yang menyadari kekurangan dan mengoreksi kesalahan. Yang tak setiap jama'ah memiliki, karena KAMI adalah BEM STID DI AL HIKMAH.
Karena itulah satu hal yang masih membuat kami optimis dengan membuang jauh pesimis adalah kami terbentuk karena rindu perjuangan, tantangan, dan pertemuan dengan Allah di Syurga kelak.
--------------------------------------------------------------------------------- Itulah kami setelah melewati perjuangan Al Hikmah Fair.



Tidak ada komentar: